TERJEMAH KITAB
SAFINATUN NAJA (BAHTERA PENYELAMAT)
Syekh Salim bin Sumair al hadlromi
Penerjemah :
Mutiatul Azizah
BAB
RUKUN ISLAM
Rukun islam ada lima : syahadat (bersaksi
bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah),
mendirikan sholat, mengeluarkan zakat, puasa Romadlon dan haji bagi yang mampu
melaksanakannya.
BAB
RUKUN IMAN
Rukun iman
ada enam : beriman kepada Allah, beriman kepada malaikat-malaikatnya, beriman
kepada kitab-kitabnya, kepada utusannya, beriman kepada hari akhir dan beriman
akan takdir baik dan buruk yang datang dari Allah.
BAB
MAKNA LAA ILAHA ILLA ALLOH
Makna
kalimat Laa ilaaha illalloh adalah tidak ada tuhan
yang berhak
disembah kecuali Allah.
BAB
TANDA BALIGH
Tanda-tanda
baligh ada tiga: berumur lima belas tahun bagi laki-laki dan
perempuan, mimpi basah bagi laki-laki dan perempuan melewati umur sembilan tahun serta haidl pada umur sembilan tahun bagi
perempuan.
BAB
SYARAT ISTINJA’
Syarat-syarat istinja’ menggunakan batu ada delapan: 1) menggunakan
tiga batu, 2) batu yang digunakan untuk beristinjak dapat membersihkan tempat
najis, 3) najis belum kering, 4) najis tidak pindah, 5) tidak kedatangan najis
yang lain, 6) najis tidak berpindah dari lubang belakang dan kemaluan mustanji
(orang yang beistinjak), 7) tidak terkena air, 8) menggunakan batu suci.
BAB
FARDLU WUDLU
Fardlu wudlu ada enam: 1) niat, 2) membasuh wajah, 3) membasuh
kedua tangan sampai kedua siku-siku, 4) mengusap sebagian kepala, 5) membasuh
kedua kaki sampai kedua mata kaki, 6) tertib.
BAB
NIAT dan TERTIB
Niat adalah memaksudkan suatu pekerjaan bersamaan dengan pekerjaan.
Adapun niat tempatnya di hati. Melafalkan niat hukumnya sunnah dan waktunya
ketika membasuh permulaan sebagian wajah. Sedangkan tertib adalah tidak
mendahulukan anggota satu dengan anggota yang lain.
BAB
AIR SEDIKIT DAN BANYAK
Air ada dua: air sedikit dan banyak. Air sedikit adalah air yang
kurang dari dua kullah. Sedangkan air banyak adalah air yang sampai dua kullah
atau lebih. Air sedikit bisa menjadi najis karena kejatuhan najis meskipun
tidak berubah keadaannya. Sedangkan air banyak tidak dihukumi najis selagi
tidak berubah rasa, warna dan baunya.
BAB
PERKARA YANG MEWAJIBKAN MANDI
Perkara yang mewajibkan mandi ada enam : masuknya dzakar ke farji,
keluarnya mani, haidl, nifas, wiladah, mati.
BAB
FARDLUNYA MANDI
Fardlunya mandi ada dua yakni niat dan meratakan air ke seluruh
tubuh.
BAB
SYARAT WUDLU
Syarat-syarat wudlu ada sepuluh : islam, tamyiz, suci dari haidl
dan nifas, tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi sampainya air ke kulit,
tidak ada sesuatu pada anggota wudlu yang dapat merubah air, mengetahui hukum
wudlu itu wajib, tidak meyakini bahwa salah satu fardlunya wudlu sebagai sunnah,
menggunakan air yang suci, masuk waktu sholat dan berturut-turut bagi yang lama
berhadats.
BAB
PERKARA YANG MERUSAK WUDLU
Perkara yang merusak wudlu ada empat: keluar sesuatu dari salah
satu jalan baik qubul ataupun dubur seperti kentut atau yang lainnya kecuali
mani, hilang akal karena tidur atau yang lainnya kecuali tidurnya orang yang
menetapkan duduknya pada bumi, bertemunya kulit laki-laki dengan perempuan yang
sama-sama dewasa dan asing tanpa penghalang, menyentuh qubul atau lingkaran
dubur dengan telapak tangan atau telapak jari-jari.
BAB
LARANGAN BAGI ORANG YANG BATAL WUDLUNYA,
JUNUB DAN HAIDL
Orang yang batal wudlunya diharamkan atas empat perkara: sholat,
thowaf, menyentuh mushaf dan membawanya. Orang yang junub diharamkan atas enam
perkara: sholat, thowaf, menyentuh mushaf dan membawanya, diam di masjid dan
membaca al-Qur’an. Orang haidl diharamkan atas sepuluh perkara: sholat, towaf,
menyentuh mushaf dan membawanya, diam di masjid, membaca al-Qur’an, puasa,
cerai, melewati masjid apabila khawatir darahnya menetes, bersenang-senang
antara pusar dan lutut.
BAB
SEBAB-SEBAB TAYAMUM
Tayamum disebabkan tiga perkara: tidak ada air, sakit, butuh air
untuk menghilangkan hausnya hewan yang dimuliakan. Hewan yang tidak dimuliakan,
yakni ada enam: orang yang meninggalkan sholat, pezina muhshon, murtad, kafir
harbi, anjing buas dan babi hutan.
BAB
SYARAT TAYAMUM
Syarat-syarat tayamum ada sepuluh: terdapat debu, keadaan debu
suci, debu belum digunakan, tidak mencampuri debu dengan tepung atau
sejenisnya, memaksudkan menggunakan debu, mengusap wajah dan kedua tangan
dengan dua pukulan, menghilangkan najis terlebih dahulu, berusaha menghadap
qiblat, tayamum dilakukan setelah masuk waktu sholat dan tayamum berlaku untuk
satu kali fardlu.
BAB
FARDLU TAYAMUM
Fardlunya tayamum ada lima: memindahkan debu, niat, mengusap wajah,
mengusap kedua tangan sampai siku-siku dan tertib antara dua usapan.
BAB
PERKARA YANG MEMBATALKAN TAYAMUM
Perkara yang membatalkan tayamum ada tiga: semua yang dapat
membatalkan wudlu, murtad dan ragu-ragu ada air jika tayamum karena tidak
adanya air.
BAB
PERKARA YANG DAPAT SUCI DARI NAJIS
Perkara yang dapat suci dari asalnya najis ada tiga: khamr yang
berubah dengan sendirinya apabila menjadi cuka, kulit bangkai yang disamak dan
semua najis yang berubah menjadi hewan.
BAB
NAJIS
Najis ada tiga: Mugholadloh (basar), mukhofafah (ringan) dan
mutawasithoh (sedang). Najis mugholadloh adalah najisnya anjing, babi hutan dan
peranakan salah satu dari keduanya. Najis Mukhofafah adalah kencingnya bayi
laki-laki yang belum makan apapun kecuali susu dan belum mencapai umur dua
tahun. Najis mutawasithoh adalah semua najis.
BAB
MANSUCIKAN NAJIS
Najis besar dapat disucikan dengan tujuh basuhan, setelah hilang
rupa najisnya maka salah satu basuhannya menggunakan debu. Najis ringan cara mensucikannya
dengan memercikkan air sampai hilang rupa najisnya. Najis sedang dibagi menjadi
dua: a) ‘ainiyah b) hukmiyah. Najis ‘ainiyah adalah najis yang mempunyai warna,
bau dan rasa maka mensucikannya harus sampai menghilangkan warna, bau dan
rasanya. Sedangkan najis hukmiyah yang tidak bewarna, berbau dan tidak
mempunyai rasa, maka cukup mengalirkan air kepadanya.
BAB
MASA HAIDL SUCI DAN NIFAS
Paling sedikitnya haidl adalah sehari semalam, umumnya enam atau
tujuh hari dan paling banyak lima belas hari lima belas malam. Paling sedikit
suci diantara dua haidl adalah lima belas hari, umumnya adalah dua puluh empat
hari atau dua puluh tiga hari dan tidak ada batasan untuk banyaknya. Sedangkan
paling sedikitnya nifas adalah setetes, umumnya empat puluh hari dan paling
banyak enam puluh hari.
BAB
UDZUR SHOLAT
Udzur sholat ada dua: tidur dan lupa
BAB
SYARAT SHOLAT
Syarat sholat ada delapan: suci dari dua hadats (kecil dan besar),
pakaian, badan dan tempat sholat suci dari najis, menutup aurot, menghadap kiblat,
masuk waktu solat, mengetahui rukun sholat dan tidak meyakini fardlunya sholat
sebagai kesunnahan sholat serta menjauhi perkara yang membatalkan sholat.
Hadats ada dua: kecil dan besar. Hadats kecil mewajibkan untuk berwudlu sedangkan
hadats besar mewajibkan untuk mandi. Aurot ada empat: a) aurot laki-laki dan
budak perempuan dalam sholat antara pusar sampai lutut b) aurot wanita merdeka
adalah seluruh badan kecuali wajah dan kedua telapak tangan c) aurot wanita
merdeka dan budak ketika ada laki-laki lain adalah seluruh tubuh dan d) ketika
ada mahrom atau perempuan lain maka aurotnya antara pusar dan lutut.
BAB
RUKUN SHOLAT
Rukun sholat ada tujuh belas: niat, takbirotul ihrom, berdiri bagi
yang mampu, membaca fatihah, ruku’, thuma’ninah dalam ruku’, i’tidal,
thuma’ninah di dalam i’tidal, sujud dua kali, thuma’ninah di dalamnya, duduk di
antara dua sujud, thuma’ninah di dalamnya, tasyahud akhir, duduk tasyahud
akhir, membaca sholawat nabi pada tasyahud akhir, salam dan tertib.
BAB
NIAT
Niat ada tiga tingkatan: apabila sholat fardlu maka wajib
menyebutkan pekerjaan, dan menentukan sholat apa, serta menyebutkan kefardluan
sholat. Apabila sholat sunnah yang mempunyai waktu seperti sholat rowatib atau
yang mempunyai sebab maka niatnya wajib menyebutkan pekerjaan dan menentukan
sholat sunnah apa. Sedangkan niat sholat muthlak wajib menyebutkan pekerjaannya
saja. Adapun pekerjaan dinyatakan dengan lafadz usholli, ta’yin dengan dhuhur
atau ‘ashar dan fardlu dinyatakan dengan fardlo.
BAB
SYARAT TAKBIROTUL IHROM
Syarat takirotul ihrom ada enam belas: dilakukan dengan berdiri
dalam sholat fardlu, menggunakan bahasa arab, dengan lafadz jalalah, dengan
lafadz Akbar, tertib di antara dua lafadz (Allohuakbar), tidak memanjangkan
hamzah pada lafadz Allah, tidak memanjangkan huruf ba’ pada lafadz akbar, tidak
menasjid ba’ serta tidak menambahi wawu mati atau berharokat di antara dua
kalimat, tidak menambah wawu sebelum lafadz jalalah, tidak berhenti diantara
dua kalimat takbir baik lama atau sebentar, semua hurufnya dapat didengar oleh
diri sendiri, masuk waktu sholat, menghadap qiblat, tidak mencacat
huruf-hurufnya dan mengakhirkan takbir makmum dari imam.
BAB
SYARAT FATIHAH
Syarat fatihah ada sepuluh: tertib, berturut-turut, menjaga
huruf-hurufnya, menjaga tasjidnya, tidak berhenti lama atau sebentar dengan
tujuan memotong bacaan, membaca semua ayat-ayatnya diantaranya adalah basmalah,
menghilangkan kesalahan bacaan yang dapat merusak makna, dilakukan dalam
keaadaan berdiri dalam sholat fardlu, bacaan dapat didengar oleh diri sendiri
dan tidak menyela-nyelai dengan dzikir yang lain.
BAB
TASDJID FATIHAH
Tasdjid dalam bacaan fatihah ada empat belas: pada lafadz bismillah
tasdjid berada di atas lam, pada lafadz ar-rahman di atas ro’, pada lafadz
ar-rohim di atas ro’, pada lafadz alhamdulillah di atas lam jalalah, pada
lafadz robbil ‘alamin berada di atas ba’, pada lafadz ar-rohman berada di atas
ro’, pada lafadz ar-rohim di atas ro’, pada lafadz maaliki yaumiddin berada di
atas dal, iyyaka na’budu berada di atas ya’,
wa iyyaka nasta’in berada berada di atas ya’, ihdinasshiroothol mustaqim
berada di atas shod, shorotholadzina berada di atas lam, an’amta ‘alaihim
ghoiril maghdubi ‘alaihim waladdloolin berada di atas dlod dan lam.
BAB
SUNNAH MENGANGKAT TANGAN
Mengangkat
kedua tangan disunahkan pada empat tempat: ketika takbirotul ihrom, ketika
ruku’, ketika i’tidal dan ketika berdiri dari tasyahud awal.
BAB
SYARAT SUJUD
Syarat sujud ada tujuh: sujud dengan tujuh anggota, dahinya
terbuka, menekan kepalanya, dan tidak ada yang turun kecuali sujud, tidak sujud
di atas sesuatu yang dapat bergerak ketika sujud, meninggikan punggung dari
pada kepalanya dan tuma’ninah di dalamnya.
BAB
ANGGOTA SUJUD
Anggota
sujud ada tujuh: dahi, kedua batinnya telapak tangan, kedua lutut dan batinnya
jari kaki.
BAB
TASDJID TASYAHUD
Tasdjid tasyahud ada dua puluh satu. Adapun yang lima ada pada
bacaan penyempurna tasyahud dan yang enam belas ada pada tasyahud yang sedikit.
Pada lafadz attahiyyatu tasjidnya berada pada huruf ta’ dan ya’, pada
lafadz al mubarokatus sholawatu di atas
shod, atthoyyibatu berada di atas tho’ dan ya’, pada lafadz lillah berada di
atas lam jalalah, pada lafadz assalam berada di atas sin, ‘alaika
ayyuhannabiyyu di atas ya’, nun dan ya’, warohmatulllohi diatas lam jalalah,
wabarokatuhu assalamu berada di atas shin, wa’ala ‘ibadillahi diatas lam
jalalah, as sholihin diatas shod, asyhadu an laa ilaha di atas lam alif, illa
alloh diatas lam alif dan lam jalalah, wa asyhadu anna diatas nun,
muhammadarrosululloh di atas mim Muhammad di atas ro’ dan lam jalalah.
BAB
TASDJID PADA SHOLAWAT
Tasdjid pada sholawat nabi ada empat: pada lafadz Allohumma
tasdjidnya diatas lam dan mim, pada lafadz
sholla di atas lam dan pada lafadz muhammad di atas mim.
BAB
SALAM
Sekurang-kurangnya salam adalah assalamu’alaikum dan tasdjidnya
salam adalah di atas shin.
BAB
WAKTU SHOLAT
Waktu sholat ada lima: waktu sholat dhuhur adalah bergesernya
matahari dari tengah-tengah langit ke arah barat dan akhir waktu sholat dhuhur
adalah ketika bayang-bayang benda sepadan dengan bendanya selain bayangan waktu
istiwak. Awal waktu sholat ashar adalah bayangan benda agak panjang dengan
bendanya dan akhir waktu ashar adalah terbenamnya matahari, awal waktu maghrib
adalah terbenamnya matahari dan berakhir ketika terbanamnya mega merah, awal
waktu sholat ‘isya’ adalah terbenamnya mega merah dan berakhir ketika terbitnya
fajar shodiq, awal waktu shubuh adalah munculnya fajar shodiq dan berakhir
ketika munculnya matahari. Mega itu ada tiga : merah, kuning dan putih. Mega
merah untuk waktu sholat maghrib, mega kuning dan putih untuk waktu sholat
isya’. Disunahkan mengakhirkan sholat isya’ sampai terbenamnya mega kuning dan
putih.
BAB
WAKTU HARAM SHOLAT
Diharamkan sholat yang tidak mempunyai sebab yang mendahului dan
membarengi dalam lima wantu. Ketika terbitnya matahari hingga naik sekitar satu
tombak, ketika waktu istiwak kecuali hari jum’at hingga bergeser dari
tengah-tengah langit, ketika matahari berubah warna kuning sampai terbenam,
setelah sholat shubuh sampai munculnya matahari dan setelah sholat ashar hingga
terbenamnya matahari.
BAB
DIAM DALAM SHOLAT
Diam dalam sholat itu ada enam : diantara takbirotul ihrom dengan doa
iftitah, antara doa iftitah dengan ta’awudz, antara fatihah dengan ta’awudz,
antara akhir fatihah dengan bacaan Amin, antara ami dengan surat dan antara
surat dengan ruku’.
BAB
THUMA’NINAH
Rukun sholat yang wajib thuma’ninah ada empat : ruku’, i’tidal,
sujud dan duduk diantara dua sujud. Thuma’ninah adalah diam setelah bergerak
sekiranya setiap anggota menetap pada tempat dan lamanya kira-kira bacaaan
subhanalloh.
BAB
SEBAB-SEBAB SUJUD
SAHWI
Sebab-sebab sujud sahwi ada empat: meninggalkan sebagian dari
sunnah ab’ad sholat, melakukan sesuatu dengan ragu-ragu yang dapat membatalkan
akan tetapi tidak batal lupanya musholli ketika melakukannya dengan lupa.
Memindahkan rukun qouli yang bukan pada tempatnya dan melakukan tambahan pada
rukun fi’li.
BAB
SUNNAH AB’ADL
Sunnah ab’adl dalam sholat ada tujuh : tasyahud awal, duduk
tasyahud awal, membaca sholawat nabi pada tasyahud awal, membaca sholawat untuk
keluarga nabi pada tasyahud akhir, qunut, berdiri pada waktu qunut dan membaca
sholawat untuk nabi, keluarga dan para shohabatnya pada waktu qunut.
BAB
PERKARA YANG MEMBATALKAN SHOLAT
Perkara yang membatalkan sholat ada empat belas: berhadats,
kejatuhan najis jika tidak dilempar langsung tanpa dipegang, terbukanya aurot
jika tidak ditutup langsung, mengucapkan dua huruf atau satu huruf secara
sengaja dan yang difahami, melakukan sesuatu yang dapat membatalkan puasa
secara sengaja atau makan banyak dalam keadaan lupa, bergerak tiga kali secara
berturut-turut meskipun lupa, melompat, memukul dengan keras, menambah rukun
fi’li dengan sengaja, mendahului imam dengan dua rukun fi’li, mengakhirkan dua
rukun fi’li dengan imam tanpa udzur, niat memutus sholat, menggantungkan
sesuatu untuk memutuskan sholat dan ragu-ragu dalam memutuskan sholat.
BAB
PERKARA YANG WAJIB ADA NIATNYA IMAM
Perkara yang mewajibkan imam berniat menjadi imam di dalamnya ada
empat : sholat jum’at, sholat mu’adah (mengulangi sholat), sholat yang
dinadzarkan dengan berjamaah dan sholat jamak taqdim sebab hujan.
BAB
SYARAT BERMAKMUM
Syarat bermakmum ada sebelas: tidak mengetahui batalnya imam sebab
hadats atau yang lain, tidak meyakini kewajiban mengganti sholatnya imam kepada
makmum, imam bukan makmum, imam tidak ummi (tidak bisa membaca dan menulis),
makmum tidak boleh mendahului imam, makmum mengetahui gerak-gerik imam, imam
dan makmum berkumpul dalam satu masjid atau sekitar 300 hasta, makmum berniat
untuk bermakmum atau jamaah, urutan sholat keduanya sama, makmum tidak boleh
berbeda dengan imam dalam sunnahnya dan makmum harus mengikuti imam.
BAB
BERMAKMUM
Gambaran bermakmum ada sembilan. Lima perkara yang sah dalam
bermakmum: laki-laki bermakmum dengan laki-laki, perempuan bermakmum dengan
laki-laki, warya bermakmum pada laki-laki, perempuan bermakmum pada warya, dan
perempuan bermakmum pada perempuan. Perkara yang membatalkan makmum: laki-laki
bermakmum pada perempuan, laki-laki bermakmum warya, warya bermakmum dengan
perempuan dan warya bermakmum pada warya.
BAB
SYARAT JAMAK TAQDIM
Syarat jama’ taqdim ada empat: Memulai dengan sholat yang awal,
niat menjamak, berturut-turut antara keduanya dan adanya udzur.
BAB
JAMAK TAKHIR
Syarat jamak takhir ada dua: niat mengakhirkan dan adanya udzur
sampai masuk waktu sholat yang kedua.
BAB
SYARAT QOSHR
Syarat Qoshr ada tujuh: perjalanan sekitar dua marhalah (80,640 km),
perjalanan yang dilakukan adalah mubah, mengetahui bolehnya qoshr, niat qoshr
ketika takbirotul ihrom, sholat harus empat rokaat, perjalanan dilakukan sampai
sempurnanya sholat dan tidak mengikuti orang yang sempurna pada sebagian
sholatnya.
BAB
SYARAT SHOLAT JUMAT
Syarat sholat jumat ada enam: sholat dilakukan pada waktu dhuhur,
dilakukan pada batas desa, dilakukan dengan berjamaah, jamaah berjumlah empat
puluh orang yang terdiri dari laki-laki yang merdeka, baligh dan mukim, tidak
mendahului atau membarengi sholat jumat tersebut dengan sholat jumat yang
lainnya dalam satu desa dan mendahuluinya dengan dua khotbah.
BAB
RUKUN KHOTBAH
Rukun dua khotbah ada lima: memuji Allah, membaca sholawat, wasiat
taqwa, membaca ayat al-qur’an pada salah satunya, membaca doa untuk orang
mukmin dan mukminat di akhir khotbah.
BAB
SYARAT KHUTBAH
Syarat dua khutbah ada sebelas: suci dari hadats kecil maupun
besar, pakaian, badan dan tempat ibadah suci dari najis, menutup aurot, berdiri
bagi yang mampu, dan duduk di antara dua khutbah dengan thuma’ninah,
berturut-turut antara keduanya, khotbah dan antara sholat berturut-turut,
khotbah dengan bahasa arab, didengarkan oleh empat puluh orang dan dilakukan
pada waktu dhuhur.
BAB
PERKARA YANG MEWAJIBKAN PADA MAYIT
Perkara yang wajib pada mayit ada empat: memandikan, mengkafani,
menyolatkan dan mengkuburkan.
BAB
MEMANDIKAN MAYIT
Sekurang-kurangnya memandikan mayat dengan cara meratakan air
keseluruh badan dan sempurnanya dengan cara memandikan kubul dan duburnya
mayit, membersihkan kotoran dari hidung, mewudlukan mayit, menggosok badan
mayit dengan daun widara dan menyiramkan air sebanyak tiga kali.
BAB
MENGKAFANI
Sedikitnya mengkafani adalah kainnya rata menutupi seluruh badan dan
sempurnanya mengkafani adalah bagi laki-laki tiga lapis dan bagi perempuan
adalah baju kurung, kerudung, kemben dan dua lapis kain.
BAB
RUKUN SHOLAT JANAZAH
Rukun sholat janazah ada tujuh: Niat, empat kali takbir, berdiri
bagi yang mampu, membaca fatihah, membaca sholawat nabi, berdoa untuk mayit setelah
takbir ketiga dan salam.
BAB
MENGKUBURKAN MAYAT
Sekurang-kurangnya mengkuburkan mayat adalah lubangan yang dapat
menutup bau mayit dan dapat menjaga dari hewan buas dan sempurnanya adalah setegak,
selentang tangan dan pipi mayit diletakkan di atas tanah serta wajib untuk
menghadapkan ke kiblat.
BAB
PEMBONGKARAN MAYAT
Perkara yang menyebabkan mayat digali ada empat: dimandikan jika
belum berubah, dihadapkan ke kiblat, mengambil harta yang ikut terpendam dan
perempuan yang ketika dikubur janinnya kemungkinan masih hidup.
BAB
HUKUM MEMINTA TOLONG
Hukum
meminta tolong ada empat: mubah, khilaful aula, makruh dan wajib. Mubah adalah meminta
untuk mendekatkan air, khilaful aula adalah meminta untuk menuangkan air kepada
orang yang berwudlu, makruh adalah meminta menuangkan bagi orang yang membasuh
anggotanya dan wajib meminta tolong untuk orang sakit yang lemah.
BAB
HARTA YANG WAJIB DIZAKATKAN
Harta yang wajib dizakatkan ada enam: hewan ternak (rojokoyo), emas
dan perak, tanaman pokok, harta perniagaan, wajibnya harta perniagan adalah
4/10 dari nilai harta tersebut, harta karun dan hasil tambang.